ASUHAN KEPERAWATN PADA PASIEN GASTRITIS.
Pengertian
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya
infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.
Etiologi /faktor penyebab
Dapat terjadi tanpa diketahui
Gastritis erosive merupakan salah satu gastritis akut yang
disebabkan oleh:
a. Trauma yang
luas, luka bakar luas, septicemia
b. Operasi
besar, gagal ginjal, gagal nafas, penyakit hati berat, renjatan, trauma kepala.
c. Obat-obatan
seperti aspirin, obat antiinflamasi, nonsteroid, kafein, alcohol, lada, cuka.
Gastritis kronik
Aspek imunologis
Aspek bakteriologi
Helicobacter
pylori
Factor lain yang juga dapat menyebabkan gastritis kronis
adalah refluk kronik cairan pankreatobilier, asam empedu dan lisosetin, alcohol
berlebih, teh panas dan merokok
Gejala klinis
Gastritis akut erosive :
·
Hematemetis dan melena.
·
Nyeri timbul pada uluhati
·
mual- mual dan muntah.
·
Darah samar pada tinja
·
Hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia
sampai gangguan kesadaran
Pemeriksaan diagnostik
·
Pemeriksaan laboratorium
·
Kultur : untuk membuktikan adanya infeksi
Helicobacter pylori
·
CLO ( Rapid ureum test) : untuk menegakkan
diagnosis H.pylori
·
Pemeriksaan serologi untuk H.pylori :
sebagai diagnosis awal
Pemeriksaan radiologi
Endoskopi : meliputi topografi dan gambaran endoskopinya
dimana gambaran endoskopinya meliputi :
·
Eritematous / eksudatif
·
Erosi flat, erosi raised, atrofi, hemoragik,
hyperplasia rugae.
·
Hispatologi dengan melakukan biopsy pada semua
segmen lambung dimana hasilnya meliputi :
·
Etiologi
·
Menyebutkan ada tidaknya bakteri Helicobacter
Pylori
·
Topografi
·
Meliputi gastritis kronis antrum, korpus atau
gastritis dengan predomonasi antrum atau korpus.
·
Morfologi
·
Menerangkan tentang inflamasinya, aktivitas
radang, metaplasia intestinal, Helicobacter pylori
Diagnisi/ kriteria diagnosis
Gastritis akut
Tiga cara dalam menegakkan diagnosis yaitu gambaran klinis,
gambaran lesi mukosa akut dimukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal
dengan tepi rata pada endoskopi dan gambaran radiologi.
Gastritis kronis
Diagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi biopsy
mukosa lambung. Perlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan adanya infeksi
Helicobacter Pylori apalagi jika ditemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada
duodenum, Dilakukan pula rapid ureum test (CLO). Criteria minimal untuk
menegakkan diagnosis H.pylori jika hasil CLO dan atau PA positif. Dilakukan
pula pemeriksaan serologi untuk H.pylori sebagai diagnosis awal
Penatalaksanaan
Gastritis akut
Diet lambung dengan porsi kecil dan sering.
Obat-obatan antagonis reseptor H2 , inhibitor pompa proton,
antikolinergik dan antacid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa
sukralfat dan prostaglandin.
Obat antimuntah
Jika keluhan diatas tidak mereda maka koreksi keseimbangan
cairan dan elektrolit dengan IVFD
Gastritis kronis
Pengobatannya bervariasi tergantung pada penyebab yang
dicurigai
Pemberian vitamin B12 dengan cara parenteral pada kasus
anemia pernisiosa
Eradikasi Helicobacter pylori : pemberian kombinasi
penghambat pompa proton dan antibiotic ( tetrasiklin, metronidasol,
kolitromisin, amoxicillin).
Masalah keperawatan
Nyeri epigastrial
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kekurangan volume cairan
Kurang pengetahuan
PK : peritonitis
PK : anemia
Perubahan Perfusi jaringan perifer
Hypertermia