Ekg dan aksis jantung.
Dalam menginpretasikan EKG kita wajib mengetahui bagaimana
caranya menghitung aksis jantung,
Pada hari ini, akan saya jabarkan apa itu aksis jantung lalu
bagaimna cara menghitungnya.
Aksis janutng atau Sumbu
jantung merupakan arah depolarisasi yang
menyebar ke seluruh jantung untuk merangsang kontraksi miokard (otot jantung)
.
Arah depolarisasi menunjukkan besar dan arah gaya listrik jantung. Besar dan
arah gaya listrik jantung itu sendiri dinamakan vektor jantung.
Vektor jantung ada 3
yaitu vektro gelombang P dan vektor komplek QRS dan juga vektor gelombang T,
pada umunya aktifatas jantung lebih dominan ke ventrikel maka banyak yang menghitung hanya daerah komplek
QRS saja (ventrikel).
Sudut pandang jantung
Sudut pandang jantung di bagi menjadi tiga bagian Yaitu
·
sudut pandang frontal yang terdiri dari superior
(atas) dan inferior (bawah)
·
Sudut pandang horizontal yang tediri dari
anterior (depan) dan posterior (belakang)
·
Dan sudut pandang sagital yang membagi jantung
menjadi sinistra(kanan) dan destra(kiri)
Dalam menginperatasikan EKG dan aksis jantung saya sarankan
menggunakan sudut pandang frontal..
Lead.
Di tubuh kita ada 12 lead
Yang dapat dikelom[okan menjadi 2
Yaitu lead bipolar dan unipolar
·
Lead bipolar, yang merekam perbedaan potensial
dari 2 elektroda atau lead standar,
yaitu lead I, II dan III.
·
Lead unipolar, yang merekam perbedaan potensial
listrik pada satu elektroda yang lain sebagai elektroda indiferen (nol).
Ada 2jenis unipolar :
·
unipolar ekstrimitas (aVL, aVF, dan aVR);
·
unipolar prekordial (V1, V2, V3, V4, V5 dan V6).
12 macam lead dan fungisnya.
·
Lead I = merekam beda potensial antara tangan
kanan (RA) (-) dengan tangan kiri (LA) (+) dimana tangan kanan bermuatan (-)
dan tangan kiri bermuatan positif (+).
·
Lead II = merekam beda potensial antara tangan
kanan (RA)(-) dengan kaki kiri (LF)(+), dimana tangan kanan bermuatan negatif
(-), dan kaki kiri bermuatan positif (+)
·
Lead III = merekam beda potensial antara tangan
kanan (LA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kanan bermuatan negatif (-) dan
tangan kiri bermuatan positif (+)
·
Lead aVL = merekam potensial listrik pada tangan
kiri (LA), dimana tangan kiri bermuatan positif (+), tangan kanan dan kaki kiri
membentuk elektroda indiferen (potensial nol)
·
Lead aVF = merekam potensial listrik pada kaki
kiri (LF), dimana kaki kiri bermuatan positif (+), tangan kiri dan tangan kanan
nol.
·
Lead aVR = merekam potensial listrik pada tangan
kanan (RA), dimana tangan kanan positif (+), tangan kiri dan kaki kiri nol.
Adapun kelainan dalam penentuan aksis jantung yaitu LAD dan
RAD
·
LAD (left axis deviasi) Apabila aksis jantung
antara-30 s/d -90 derajat lebih dominan ke kiri
·
RAD (right axis deviasi) apabila aksis jantung
antara +120 derajat s/d +180 derajat
lebih dominan ke kanan.
·
Sedangan extrem axis yaitu apabila nilainyan antara
+180 derajat s/d +270 derajat atau -90 derajat s/d -180 derajat
Normal aksis ( -30 derajat - 90 derajat diatas 40 tahun) dan
-30 derajat – +110 derajat dibawah 40
tahun)
Untuk menentukan
aksis caranya adalah :
Cara dibawah ini adalah penentuan dengan sumbu frontal (
melihat jantung dari superior / atas dan inferior / bawah.)
Adapun lead frontal
yaitu (I , II, III, AVL, AVR, AVF )
Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang
R dengan kotak untuk gelombang S jika hasilnya positif letakkan di lead I
mengarah ke lead I, jika negatif arahkan sebaliknya.
Dengan pola yang sama tarik garis pada lead
aVF.
Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah
arah axis.
Batas Normal sumbu jantung berada antara
-30 derajat sampai +90/ =+110 derajat.
Jika lebih besar dari -30 derajat maka deviasi ke kiri( LAD), dan jika lebih
besar dari +110 derajat maka sumbu jantung deviasi ke kanan(RAD).
Titik tengah pada garis di atas adalah titik nol.
Jika gelombang tersebut berdepolarasasi maka naik. tengah itu adalah garis isoelektrik atau titik
nol.
Atau bisa menggunakan cara berikut.
1. Anda lihat lead I dan aVF kalau kedua lead ini dominan
menggambarkan positip defleksi, anda jangan ragu untuk mengatakan normal aksis
karena masih dalam daerah normal aksis. (saya tidak bosan-bosanya untuk
memberitaukan positif defleksi yaitu gelombang yang naik ke atas )
2. Kalau anda menemukan salah satu dari lead I atau aVF
negatif (lihat gambar di atas) maka gunakan cara ini.
Misalkan lead aVF defleksi positif 5 mm (5 kotak kecil) dan
defleksi negatif
10 mm( 10 kotak kecil) (defleksi negatif di tandai dengan
gambar yang ke bawah)
jadi di lead aVF dominasinya defleksi negatif (-10mm )- (+5 mm) = -5mm,
sedangkan di lead I misalkan defleksi positip 11 mm (11
kotak kecil) dan defleksi negatif 2 mm (2 kotak kecil). Jadi di lead I
dominasinya defleksi positip (+11mm) -
(-2mm) =+ 9mm.
anda tinggal hitung
5mm kearah negatif lead aVF, dan 9 mm kearah positip lead I. Setelah itu
tentukan titik pertemuan kedua lead tersebut, kemudian hubungkan titik
pertemuan itu dengan titik pusat. Nah segitulah aksisnya.
3. Cari lead yang mempunyai amplitude yang paling besar (
baik positip maupun negatif). Misalkan amplitudo terbesar ditemukan di lead I
dengan dominan defleksi positip, maka aksis jantungnya adalah O degree (Normal
aksis). Misalkan amplitude terbesar di temukan di lead III dengan dominan
defleksi negatif, maka aksis jantungnya berlawanan arah dengan negatif lead III
yaitu kearah lead III positip sebesar +120 derajat ( RAD) right aksis
deviation.
Lihat lagi gambardi atas lead I menunjukan o derajat lead,
II sektar 60 derajat, lead AVF 90
derajat dan lead III sekitar +120 derajat.
Jadi jika lead tiga
dominan maka lebih dari batas normal maka dikatakan RAD.
4. Cari lead yang bifasik atau yang mendekati bifasik
defleksi (50:50) baik kearah positif maupun ke arah negatif defleksi. Misalkan
anda menemukan lead yang bifasik berada di lead aVF,
selanjutnya anda cari lead yang tegak lurus dengan lead aVF
(yaitu lead I). Perhatikan lead I, ke arah mana defleksinya? (negatif atau
positip) bila lead I defleksinya dominan positip, maka aksisnya ke arah positip
lead I (yaitu O derajat or normal aksis), bila sebaliknya lead I dominan
negatif, maka aksisnya ke arah negatif lead I ( yaitu +180 derajat atau RAD).
Jadi cara ini melihat bifasik garis yang(yang mendekati
sumbu (+) dan kemabli menjauh (-) ) jika bifasik di lead avf maka perhatikan
juga di lead 1, dan sebaliknya.
Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf ,
Wasalamualaikum.
dextra itu kanan. sinistra itu kiri
Posting Komentar