bersyukur jadi rakyat indonesia
Selama bebarapa hari
ni kita di sibukan oleh pilpres sehingga
kita lupa saudara kita di palestina yang sedang menderita ,oleh kekejaman israel.
Apa ada yang ingin ikut jihad kesana ?
. Kalau aku sih
sebenarnya ingin tapi mending jihad disini aja masih banyak yang belum terurus
di indonesia, kemiskinan bagaikan wabah dan keadilan bagai kan pensil (tumpul
diatas tajam di bawah), maka dari itu jangan heran jika ada yang namanya
“street justice” . dan jadi ingat
katanya ustadz ALM Zainuddin MZ “indonesia banyak pengadilan tapi keadilan yang ngak ada”,
dan memang ini kenyataan bukan.
Jika kita berkaca dan melihat palestina dari sudut pandang
kita, maka kita akan merasakan sekali
keadilan disana sangat rendah sekali , kita sering mengatakan “pray for gaza”
namun di antara kita apa ada yang sudah berdoa, apa ada yang sudah butul-betul
berdoa dan meneteskan matanya di kala malam hari untuk para saudara kita di Gaza.
Kita sebagai negara islam terbesar seharusnya pun bersatu
dalam kata damai bukan nya saling
menjelekan, dan adu pukul gara-gara pilpres ini.
Aku takut ketika aku tua nanti kebersmaan dan kehamonisan,
di kacaukan gara-gara ada individu yang hanya inigin menang sendiri dan serakah
sehingga menghalalkan segala cara dan membuat indonesia terpecah belah.
Jika kita kembali berkaca kepada korea selatan dan korea
utara. Mereka sama –sama korea namun apa yang membuat mereka berperang apakah hanya tanah,
harta,Atau wanita ?.
Tentu setiap kita punya jawaban masing-masing, namun menurut
pendapat saya itu semua hanya klise saja , dan yang sebenarnya adalah mereke
bertengkar karena tidak ada persatuan lagi, tidak ada kebersamaan lagi dan silaturahmi
di antara mereka terputus sehingga dengan mudah pihak asing menghasut dan masuk
kedalam menggunakan topeng pahlawan yang sebenarnya adalah penjahat bertopeng dan membuat mereka bertengkar dan akhirnya
berperang.
Coba kita menghayal sejenak. Mereka yang di palestina dan israel bisa ngopi
bareng bisa makan dan ibu ibu disana kalau tiap pagi atau sore ngerumpi kayak
kita di indonesia, atau mereka yang di korea selatan dan utara bisa nonton
bareng, final piala dunia, namun nampaknya itu sangat mustahil bisa menyatukan
mereka lagi.
Aku bahkan tertawa sendiri kalau
membayangkan mereka bisa goyang cesar bareng atau selfie bareng.
Dan untuk saat ini indonesia
masih merasakn itu semua maih bisa teratawa dan ngopi atau bahkan masih bisa
goyang cesar bareng. Namun apa ada yag
menjamin anak cucu kita akan sama seperti kita. Jikalau kita hanya
cuman gara-gara pilpres ada yang
adu pukul dan, orang dewasanya mulai mendidik anak mereka sifat individualisme,
orang tua sering senang anaknya di rumah main PS atau Game online dari pada
mereka bermain di luar, berinteraksi dengan alam dan bersilaturahmi denag
teman.
Cobalah renungkan ini sejenak posisikan kita sebagai rakyat
palestina posisikan kita sebagai rakyat korea, dan kita akan mengetahui betapa bersyukurnya
menjadi penduduk indonesia , dan kenikmataan yang paling besar menjadi rakyat
indoneisa adalah ISLAM .
Mungkin tulisan ini tidak banyak mengubah dunia namun aku hanya inigin menyadarkan saja bahwa
silaturahmi dan kebersamaan itu jauh lebih penting dari dunia dan segala isinya.
Posting Komentar