fans page Ekg dan aksis jantung

duyy

animasi bergerak gif

Ekg dan aksis jantung

|| || || 1 komentar


aksis jantung



Ekg dan aksis jantung.


Dalam menginpretasikan EKG kita wajib mengetahui bagaimana caranya menghitung aksis jantung,
Pada hari ini, akan saya jabarkan apa itu aksis jantung lalu bagaimna cara menghitungnya.

Aksis janutng atau  Sumbu jantung merupakan arah depolarisasi  yang menyebar ke seluruh jantung untuk merangsang kontraksi miokard (otot jantung)
. Arah depolarisasi menunjukkan besar dan arah gaya listrik jantung. Besar dan arah gaya listrik jantung itu sendiri dinamakan vektor jantung.
Vektor jantung ada  3 yaitu vektro gelombang P dan vektor komplek QRS dan juga vektor gelombang T, pada umunya aktifatas jantung lebih dominan ke ventrikel maka  banyak yang menghitung hanya daerah komplek QRS saja (ventrikel).
   Sudut pandang jantung
Sudut pandang jantung di bagi menjadi tiga bagian Yaitu
·         sudut pandang frontal yang terdiri dari superior (atas) dan inferior (bawah)
·         Sudut pandang horizontal yang tediri dari anterior (depan) dan posterior (belakang)
·         Dan sudut pandang sagital yang membagi jantung menjadi sinistra(kanan) dan destra(kiri)
Dalam menginperatasikan EKG dan aksis jantung saya sarankan menggunakan  sudut pandang frontal..
   Lead.
Di tubuh kita ada 12 lead
Yang dapat dikelom[okan menjadi 2
Yaitu lead bipolar dan unipolar
·         Lead bipolar, yang merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda atau  lead standar, yaitu lead I, II dan III.
·         Lead unipolar, yang merekam perbedaan potensial listrik pada satu elektroda yang lain sebagai elektroda indiferen (nol).
Ada 2jenis unipolar :
·         unipolar ekstrimitas (aVL, aVF, dan aVR);
·         unipolar prekordial (V1, V2, V3, V4, V5 dan V6).

12 macam lead dan fungisnya.
·         Lead I = merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) (-) dengan tangan kiri (LA) (+) dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan positif (+).
·         Lead II = merekam beda potensial antara tangan kanan (RA)(-) dengan kaki kiri (LF)(+), dimana tangan kanan bermuatan negatif (-), dan kaki kiri bermuatan positif (+)
·         Lead III = merekam beda potensial antara tangan kanan (LA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kanan bermuatan negatif (-) dan tangan kiri bermuatan positif (+)
·         Lead aVL = merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri bermuatan positif (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen (potensial nol)
·         Lead aVF = merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri bermuatan positif (+), tangan kiri dan tangan kanan nol.
·         Lead aVR = merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA), dimana tangan kanan positif (+), tangan kiri dan kaki kiri nol.

aksis jantung


    Adapun kelainan dalam penentuan aksis jantung yaitu LAD dan RAD

·         LAD (left axis deviasi) Apabila aksis jantung antara-30 s/d -90 derajat lebih dominan ke kiri
·         RAD  (right axis deviasi) apabila aksis jantung antara  +120 derajat s/d +180 derajat lebih dominan ke kanan.
·         Sedangan extrem axis yaitu apabila nilainyan antara +180 derajat s/d +270 derajat atau -90 derajat s/d -180 derajat
    Normal aksis ( -30 derajat - 90 derajat diatas 40 tahun) dan -30 derajat –  +110 derajat dibawah 40 tahun)

  
       

 
    Untuk menentukan aksis caranya adalah :
   Cara dibawah ini adalah penentuan dengan sumbu frontal ( melihat jantung dari superior / atas dan inferior / bawah.)
Adapun lead  frontal yaitu (I , II, III, AVL, AVR, AVF )
    Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk gelombang S jika hasilnya positif letakkan di lead I mengarah ke lead I, jika negatif arahkan sebaliknya.
    Dengan pola yang sama tarik garis pada lead aVF.
    Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah arah axis.
    Batas Normal sumbu jantung berada antara -30 derajat sampai +90/ =+110  derajat. Jika lebih besar dari -30 derajat maka deviasi ke kiri( LAD), dan jika lebih besar dari +110 derajat maka sumbu jantung deviasi ke kanan(RAD).
 

   Titik tengah pada garis di atas adalah titik nol.
    Jika gelombang tersebut berdepolarasasi maka naik.  tengah itu adalah garis isoelektrik atau titik nol.

   Atau bisa menggunakan cara berikut.
1. Anda lihat lead I dan aVF kalau kedua lead ini dominan menggambarkan positip defleksi, anda jangan ragu untuk mengatakan normal aksis karena masih dalam daerah normal aksis. (saya tidak bosan-bosanya untuk memberitaukan positif defleksi yaitu gelombang  yang naik ke atas )


aksis jantung 
2. Kalau anda menemukan salah satu dari lead I atau aVF negatif (lihat gambar di atas) maka gunakan cara ini.
Misalkan lead aVF defleksi positif 5 mm (5 kotak kecil) dan defleksi negatif
10 mm( 10 kotak kecil) (defleksi negatif di tandai dengan gambar yang ke bawah)
jadi di lead aVF dominasinya defleksi negatif  (-10mm )- (+5 mm) = -5mm,
sedangkan di lead I misalkan defleksi positip 11 mm (11 kotak kecil) dan defleksi negatif 2 mm (2 kotak kecil). Jadi di lead I dominasinya defleksi positip  (+11mm) - (-2mm) =+ 9mm.
  anda tinggal hitung 5mm kearah negatif lead aVF, dan 9 mm kearah positip lead I. Setelah itu tentukan titik pertemuan kedua lead tersebut, kemudian hubungkan titik pertemuan itu dengan titik pusat. Nah segitulah aksisnya.

3. Cari lead yang mempunyai amplitude yang paling besar ( baik positip maupun negatif). Misalkan amplitudo terbesar ditemukan di lead I dengan dominan defleksi positip, maka aksis jantungnya adalah O degree (Normal aksis). Misalkan amplitude terbesar di temukan di lead III dengan dominan defleksi negatif, maka aksis jantungnya berlawanan arah dengan negatif lead III yaitu kearah lead III positip sebesar +120 derajat ( RAD) right aksis deviation.
Lihat lagi gambardi atas lead I menunjukan o derajat lead, II sektar 60 derajat, lead  AVF 90 derajat dan lead III sekitar +120 derajat.
 Jadi jika lead tiga dominan maka lebih dari batas normal maka dikatakan RAD.
4. Cari lead yang bifasik atau yang mendekati bifasik defleksi (50:50) baik kearah positif maupun ke arah negatif defleksi. Misalkan anda menemukan lead yang bifasik berada di lead aVF,
selanjutnya anda cari lead yang tegak lurus dengan lead aVF (yaitu lead I). Perhatikan lead I, ke arah mana defleksinya? (negatif atau positip) bila lead I defleksinya dominan positip, maka aksisnya ke arah positip lead I (yaitu O derajat or normal aksis), bila sebaliknya lead I dominan negatif, maka aksisnya ke arah negatif lead I ( yaitu +180 derajat atau RAD).
Jadi cara ini melihat bifasik garis yang(yang mendekati sumbu (+) dan kemabli menjauh (-) ) jika bifasik di lead avf maka perhatikan juga di lead 1, dan sebaliknya.
Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf ,
Wasalamualaikum.





/[ 1 komentar Untuk Artikel Ekg dan aksis jantung]\
Cerita Anak Kedokteran mengatakan...

dextra itu kanan. sinistra itu kiri

Posting Komentar